Beranda > aya hutan, motivasi, Uncategorized > PROFIL PENGUSAHA BEKISAR APAHI

PROFIL PENGUSAHA BEKISAR APAHI

Beternak bekisar hingga saat ini masih termasuk peluang usaha yang menjanjikan. Sebab tak banyak orang yang mampu menjalankannya. Bekisar adalah ayam hasil silangan (hibryd) antara ayam hutan hijau (AHH) dan ayam kampung. Jadi bahan pokok yang dibutuhkan hanyalah Ayam Hutan Hijau yang siap kawin dan Ayam betina (babon) kampung yang siap bertelur. Dari sekian banyak anggota APAHI (Asosiasi Pelestari Ayam Hutan Indonesia) baru ada sekitar 5 anggota yang mampu menghasilkan bekisar secara massal. Anggota lain tentu saja bisa, namun dalam jumlah terbatas dan sekedar buat keperluan koleksi pribadi.

Untuk menghasilkan bekisar dalam jumlah besar dibutuhkan sebuah ketrampilan khusus yaitu teknik IB (Inseminasi Buatan) atau yang kita kenal sebagai kawin suntik. Kawin suntik adalah sebuah teknik memasukkan sperma AHH ke dalam saluran telur ayam kampung betina. Butuh kecermatan dan ketelatenan untuk yang satu ini. Biasanya, agar 1 ekor AHH jantan bisa digunakan untuk meng-IB hingga puluhan babon maka sperma yang dihasilkan dicampur (diencerkan) dengan cairan bio-RL. Alat yang digunakan bisa berupa suntikan maupun pipet khusus.

Baiklah, untuk lebih lanjut berikut akan saya tuliskan profil beberapa Breeder Bekisar yang kesemuanya adalah anggota APAHI. Tentu masih banyak breeder/pencetak bekisar di luar APAHI, namun saya tak begitu banyak mengenalnya dan belum pernah mengunjungi kandangnya. Saya akan mulai dari breeder bekisar yang paling baru, pemilik Padepokan Pitik Bekisar Farm yang ada di Wonosobo.

1. Muhammad Chosim (Gus Rewo)

1505139_685220538195005_1833055914_nLaki-laki berambut gondrong ini lahir di Wonosobo, 10 Desember 1978. Muhammad Chosim sudah mulai beternak ayam bekisar kurang lebih setahun yang lalu. Namun demikian, meski baru setahun beternak bekisar doi sudah bisa merenovasi rumahnya yang kini masih dalam tahap pengerjaan lantai 2. Seluruh dana pembangunan, tentu hasil penangkaran Ayam Bekisar. Saat wawancara dilakukan, si Doi mengaku baru mengenal jenis Ayam Hutan Hijau sekitar 4 tahun yang lalu. Sebelumnya, sebelum beralih ke usaha beternak Ayam Bekisar, laki-laki yang sehari-harinya ngunting rambut ini pernah juga usaha beternak Ayam Ketawa dan bahkan pernah menjadi juri tingkat nasional. wow.. (y)

Selain beternak Ayam Ketawa, menurut pengakuannya, Gus Rewo juga pernah mencoba breeding Burung Kenari jenis YS namun mengalami kegagalan. Waktu itu Indukan kenari dibelinya dengan harga 4 juta rupiah. Sementara sambil menunggu dan mengawasi perkembangan Kenari, bapak dari 1 anak ini berjualan Pakan burung serta sangkar dan asesorisnya. Jadi intinya, hampir semua usahanya selalu bersinggungan dengan jenis unggas. Sangkar bekisar yang dijualnya sungguh aduhai, dan sudah memiliki hak patent dengan merk MC. 😀

“Saya belajar menaklukkan pacek (AHH jantan yang diambil spermanya:red) hampir butuh waktu 3 tahun Mas”, ujarnya saat diwawancarai. Hal ini tentu bisa dimaklumi, sebab bukan hal mudah untuk mencetak bekisar dodokan dari bahan mentah. Berawal dari 1 ekor Indukan jantan, kini Gus Chosim sudah memiliki 5 ekor AHH dodokan yang kesemuanya istimewa. Bahkan ada seekor pemacek (namanya si Puguh) yang jinak luar biasa selayaknya ayam kampung. Konon si Puguh berasal dari Purworejo itu pernah ditawar orang Jakarta hingga mencapai harga 10 juta. Namun karena Puguh adalah pemacek andalan, tentu saja tidak dijualnya. Saat ditanya berapa harga beli si Puguh waktu itu, lelaki manis berkulit sawo matang ini hanya tertawa saja, “hahahaha.. murah ko Mas, saya dulu belinya”. Selain AHH pemacek, indukan babon kampung yang dimilikinya sudah mencapai hampir 50 ekor yang kesemuanya istimewa, body bongsor, kulit nglimir dan berbokong semox (begitu istilahnya).

IMG01519-20140105-1601Lalu dengan jumlah pacek dan indukan sejumlah itu, berapa ekor DOC bekisar yang mampu dihasilkan setiap bulannya? Lagi-lagi pengusaha yang suka udut itu hanya tertawa. “Hahaha… itungannya tidak per bulan Mas, tapi per hari. Jadi pengusaha itu saban harinya harus ada penghasilan”, katanya menjelaskan. Lalu berapa duit yang dihasilkan tiap harinya? “Pokoknya jadi pengusaha nggak boleh kalah dengan PNS Mas, harus lebih. Silahkan hitung, saya mampu menetaskan Bekisar jantan minimal 5 ekor per hari, belum yang betina. Anggap saja harga DOC bekisar jantan sekarang ini 70 ribu rupiah per ekor, dan 100 ribu rupiah untuk yang cemani dan putih mulus”. Wow.. luar biasa bukan?

Nah, seperti tadi saya tuliskan di awal, bahwa usaha beternak bekisar memang menggiurkan. Namun demikian, usaha pembesaran bekisar juga tak kalah menggiurkan. Tentang bab ini besok lain waktu akan saya kupas tuntas. Jika Pembaca berminat untuk usaha pembesaran bekisar silahkan kunjungi Pedepokan Pitik Bekisar Farm yang beralamat di Jl. Aspal Bodol, Munggangsari, Gadingrejo, Kepil Kabupaten Wonosobo kp. 56374. Atau cukup pesan saja nanti bisa diantar sampai stasiun terdekat via Kereta Api. Silahkan hubungi nope. 081327072867. Terima kasih.

  1. 25 Januari 2014 pukul 5:21 pm

    wew.. sungguh kreatip. Barusan tak posting langsung muncul.. Langsung ke TKP Mas Ci..

  2. 26 Januari 2014 pukul 6:33 am

    Benar-benar amazing, gus chosim…!!! Kapan2 ingin ke sana, belajar langsung di TKP, boleh kan ya???!

  3. 28 Januari 2014 pukul 8:16 am

    Dipersilahkan Mas Dwi.. jamin dapat tempe kemul plus kopi. >_<

  4. 30 Januari 2014 pukul 12:09 pm

    Gus…kirim ke makassar bisa gak, saya sangat berminat !

  5. 30 Januari 2014 pukul 9:18 pm

    Sangat bisa Mas Iwan, tapi mahal di ongkir sebab harus via pesawat..

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar